Rabu, 07 November 2012

      Untuk pertama kalinya dalam hidup ku, aku bertekad untuk mulai merambah dunia yang dulunya bukan lah dunia ku. Kehidupan ku saat ini sangat bertolak belakang dengan dunia waktu dimana aku masih mengenyam bangku sekolah dasar, memang benar kata-kata bijak orang tua dulu bahwa hidup bak roda pedati terkadang di bawah dan terkadang di atas.
     Kisah ku bermula di sebuah desa di pantai barat Sumatera Utara tepatnya di Sorkam, salah satu desa dari sekian banyak desa di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kehadiran ku telah di tunggu 5 saudara/ri  yang sebelumnya telah memberi kehangatan dalam keluarga kami. Ayah ku bekerja sebagai pengepul hasil pertanian masyarakat di desa dan desa-desa sekitar dan setelah terkumpul hasil bumi tersebut akan di jual ke Medan, Sidimpuan bahkan kadang sampai ke Pekanbaru. Dari pekerjaan ini lah tarap hidup kami bisa dibilang berkecukupan, sedangkan Ibu ku adalah seorang wanita yang tak suka hanya tinggal menunggu suaminya pulang kerumah. Dia mencari kesibukan dengan menjadi tukang jahit.
    Awalnya semua berjalan dengan selaras dan dinamis, sampai pada waktu ketika dimana sesuatu berubah secara alami. Hukum alam memang memegang peranan penting dalam proses kehidupan manusia, dan segala sesuatu itu  memang tidak datang secara instan perlu perjuangan bahkan harus mengorbankan harta benda. ketika duduk di bangku sekolah menengah, kesenangan dalam ekonomi, kemudahan dalam memiliki barang walaupun bukan barang bernilai tinngi, dan waktu untuk bermain bersama teman berangsur-angsur pergi menjauh. Aku harus memikirkan apa yang bisa aku lakukan untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan ku sampai ke jenjang menengah Atas,